Petta Ratu
Petta Ratu (atau H. Andi Tangkung), adalah raja kedelapan dari Kerajaan Pagatan Kusan (1883-1893).[1] Ia adalah putri dari Arung Daeng Mangkau (Ratu Senggeng), Raja Pagatan ketujuh (1875-1883) yang memerintah sebelumnya.[2] Karena ia adalah perempuan, maka Petta Ratu menyerahkan tampuk pemerintahan kepada suaminya Daeng Mahmud*[3] yang bergelar Pangeran Mangkubumi,[4][5] seraya menunggu saudara lelakinya Andi Sallo (Arung Abdurrahman) cukup usia untuk menyandang gelar sebagai Raja defenitif ke sembilan.
Keturunan
[sunting | sunting sumber]Menikah dengan Daeng Mahmud (Pangeran Mangkubumi), melahirkan beberapa anak di antaranya Andi Iwang. Andi Iwang ini memiliki beberapa anak, di antaranya adalah Andi Mahmud. Andi Mahmud memiliki 5 putra, dan 2 putri. Satu di antaranya adalah akademisi, sastrawan Andi Amrullah.
Petta Ratu dimakamkan di komplek makam Raja-raja Pagatan dan Kusan di desa Pasar Lama, Kusan Hilir, Pagatan.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Rappang. Bugis di Pulau Pagatan
- ^ Rovodit.org. Silsilah Petta Ratu
- ^ a b Kusan Hilir.com.[1][pranala nonaktif permanen]
- ^ Fokus Batulicin. Mengupas Asal Muasal Bugsi Pagatan Diarsipkan 2015-01-03 di Wayback Machine.. Maret 2011.
- ^ Pagatan.com. Asal Muasal Bugis Pagatan Tanah Bumbu. Diarsipkan 2015-02-09 di Wayback Machine. Desember 2014.